Seorang sahabat menelpon saya pagi ini ….. anak sulungnya sakit semenjak sore, 39 derajat saat ditinggal ngantor jam 6 pagi ini. Sahabat saya itu menangis, dia tak diijinkan cuti oleh sang menejer,, karena hari ini memang Due Date presentasi ke calon klien besar. Dengan terpaksa sulung 3 tahunnya hanya dijaga oleh si mbak yang belum genap bekerja 1 bulan dirumahnya.
Sejenak saya bingung, tak tahu harus memberi saran apa …. akhirnya saya tawarkan untuk mengantar anaknya beserta embaknya ke rumah eyangnya …. kebetulan saya memang ada planning ke bank di sekitar tempat ibunda sahabat saya itu tinggal… komplek perumahan kami hanya berjarak 2km …. Alhamdulillah, setidaknya sahabat saya itu bisa kembali bekerja dengan tenang.
***
Sepanjang perjalanan pulang tadi saya menjadi sangat bersyukur
Memutuskan Stop jadi orang gajian sejak 3 tahun lalu, padahal saat itu gaji sudah sangat lumayan, bisa untuk ini itu dan sedikit menabung. Dan tidak hanya saya, saat itu saya dan suami kompak keluar dari kantor untuk fokus menjalankan usaha.
Saat itu, hampir seluruh keluarga besar mempermasalahkan langkah berani yang kami ambil. Bagaimana dengan cicilan rumah? Susu anak? Gaji embak? Apa nutup??? Apalagi usaha saya masih dibilang baru mulai di titik nol saat itu.
Tapi saya dan suami termasuk orang yang sangat mempercayai rezeki semata dari Allah dan tak pernah tertukar… kepada Allahlah kita bergantung,, bukan kepada perusahaan tempat kami bekerja … Bismillah kami memulai usaha kami
2 bulan pertama MANTAB!! Alias ”MakaN TABungan” alhamdulillah di bulan berikutnya satu persatu klien mendaftar,,, hingga saat ini bisnis terus berjalan
***
Jika saya tak berani mengambil keputusan saat itu
Mungkin saat ini saya masih pulang pergi rumah kantor dari jam 9 pagi sampai jam 8 malam
Mungkin saat ini saya tak bisa mengantar sulung saya sekolah, mengajarinya membaca, menulis, mengantarnya les berenang atau berlatih tenis atau sekedar menemaninya menonton dora.
Mungkin saya tak bisa menyaksikan pertama kali si dede tengkurap, pertama kali dia bisa meraih mainan
Alhamdulillah hasil istikharah memang tidak pernah salah,,,
Saya punya lebih banyak waktu untuk keluarga,, anak2 bisa diajak ngantor,, dan income …. Alhamdulillah saat ini income kita berdua jauh lebih besar dibanding income saat menjadi orang gajian,
Bekerja, berwirausaha, atau bahkan menjadi full house wife menurut saya adalah pilihan …. setiap pilihan ada konsekuensi,,, dan kita akan dipertanyakan kelak atas pilihan yang kita pilih…
***
Jadi teringat, pertanyaan teman2 kantor saat resign dulu …. “elu pasti keluar karena gajinya kurang yah?”
Dan bukan,,, ini bukan tentang gaji …. 100 juta perbulanpun tak setimpal dengan kehilangan waktu berharga buat mendidik dan mencetak anak2 saya… karena itu anak saya, bukan anak beby sitter atau anak siapapun …. sayalah yang kelak dipertanyakan Allah atas nasib titipan amanah itu…
***
Tulisan ini bukan untuk mendiskreditkan para working mom,, I know how hard to be a working mom ….. cape di kantor plus harus tetap care ke anak2,suami dan rumah …. sekedar menunjukkan pada dunia,,, rezeki Allah maha luas,,, dan tak harus menjadi karyawan 9 to 5 untuk menjemputnya. 9 dari 10 pintu rezeki datang dari perniagaan, bahkan Rasullulah sang panutan pun berdagang, mengapa kita tidak coba berniaga (barang ataupun jasa) ….we can spend shorter time for the bigger result … dan kalimat pendorong buat saya: Allah itu sesuai persangkaan hambaNya … jika kita yakin sukses maka Dia akan mempermudahnya …..
***
untuk sahabat saya yang ragu untuk memulai usaha dan Stop jadi orang gajian …. YOU CAN DO IT !!