Sebenarnya, sudah lama peristiwa ini terjadi … Namun sulit buat diri ini untuk melupakan atau mungkin memaafkan diri sendiri atas kejadian tersebut…
Jam makan siang … Semua berburu mencari sekedar penggajal perut … Termasuk diriku, mobil melambat mendekati lampu merah menteng .. Tujuanku saat itu menuju masjid raya Al-Hakim, melepas lelah sambil melepas rindu padaNya sambil mengisi hak perut direstoran sekitar ….
Mobilku tertahan paling depan, tak sengaja mata bertatapan dengan seorang jejaka cilik 3 tahunan… Seusia putra pertamaku. Bocah itu menangis, tangan kanannya diseret wanita dewasa (ibunya kah??) Sambil mengomel2 gak jelas … Karena memang aku tak bisa mendengar apapun dari balik kaca mobil.
Sedetik kemudian… (Sang ibu?) Menghujamkan tonjokan telak ke arah wajah anak malang tak berdosa itu … Naluri keibuanku terlepas …. Mukaku panas…. Darah mengalir kearah wajahku membakar amarahku … Ya Allah… Apa salah anak malang itu … Ingin segera kupinggirkan mobil untuk segera menghampirinya …. Sayang, Tatapanku terpecah oleh suara klakson mobil di belakangku … Segera ku pijak gas untuk melanjutkan perjalanan
Hatiku luka…
Luka karena meliihat ketidakadilan di depan mataku
Luka karena maluu .. Tak bisa berbuat apa2
Teruntuk semua anak-anakku di kolong jembatan, lampu merah, dan dimanapun engkau berada
Doa bunda selalu bersamamu
Maafkan bunda …
Yg tidak bisa melakukan apa apa….
Nice post!
Lebih tepatnya postingan yg menyedihkan mas bisma … Pindah alamat blog nih mas … Thanks sudah mampir
Fenomena yg ga bs dilepas dari kebrobrokan pemerintah kita mbak. Bukan salah mbak kok
Mungkin terlalu sibuk mengurus centiry gate ya mas 🙂
Realita hidup yang menyakitkan.. banyak anak jalanan yang terlantar..
Betul mas …. semoga dengan menunaikan zakat rasa bersalah sedikit tereliminasi *terimakasih sudah berkunjung di beranda catatanpelangi …
ya ampun, segitukah? perih hati ini ketika mendenagr atau menyaksikan kebahagiaan dan masa kecil yang tercerabut dari hak anak-anak kecil …
Berharap semua hanya penggalan episode sinetron … Tapi semua nyata di depan mata … Semoga Allah melindungi anak2ku semua dimanapun mereka berada … Amiin *thanks mama aline sudah bertamu …
Duuh.. Kalo dilihat dr perlakuannya, pasti perempuan itu bukan ibunya. Seorang ibu tdk akan pernah tega untuk melukai buah hatinya.. 😦
Faktanya (yg menyedihkan) sekarang berbeda pak … Atas nama kemiskinan banyak para ibu yg rela menyewakan bayi merah mereka untuk dibawa mengemis pak … Duuuuh sedihnya ….
Iya bener mbak, saya juga sering melihat kondisi seperti itu di jalan. Bahkan hari ini saya juga melihatnya saat keluar dari masjid tadi siang.. 😦
Tp kalo kita kembali kpd fitrah seorang ibu, rasanya mustahil seorang ibu melakukan pemukulan thd buah hatinya.. Tp ya itu tadi, ini semua kenyataan..miris ya mbak 😦
Betul mas … Semoga Allah mau mengampuni ketidakberdayaan saya … Hanya dengan zakat saya berharap dosa “ketidakberdayaan” saya terampuni … Betapa jutaan anak di bawah umur di luar sana rentan dengan kekerasan …. Ya Allah … Tolong lindungi mereka
setiap orang yang mengalami tekanan yang luar biasa bisa saja kehilangan kontrol. sang ibu melakukan hal tersebut sudah pasti karena tekanan hidup yang sangat berat. disisi lain sang ibu juga mungkin sedang mengalami perasaan sama seperti si andrew, saat kasih sayang berada di titik nol, kasih sayang dari org2 di sekelilingnya, keluarga, dan yang lebih penting lagi adalah kasih sayang dari pemerintah…
Suka dengan kalimat penutupnya mas…. “Kasih sayang dari pemerintah” semoga lebih banyak lagi “orang pemerintah” yg peduli pada rakyatnya … Karena pada hakikatnya mereka akan diminta pertanggung jawabannya di mahkamah maha agung kelak ….